masukkan script iklan disini
Fast News - Karawang | Sejumlah warga Dusun Sumur Bandung, Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta, merasa kecewa dengan kualitas proyek pengaspalan jalan yang menghubungkan Rawamerta hingga Tunggakjati.
Proyek ini, yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang Tahun 2024 sebesar Rp1,88 miliar, dinilai kurang memadai karena ketebalan aspal hotmix yang dipasang hanya sekitar 2 hingga 3 cm, Senin 5 November 2024.
Kastam, seorang warga yang rumahnya berada di tepi jalan tersebut, mengungkapkan kekecewaannya kepada media.
"Aspal hotmix yang di depan rumah saya terlihat tipis, tebalnya paling sekitar 2 hingga 3 cm saja, dan tampak bergelombang," katanya.
Kastam juga menambahkan bahwa permukaan aspal terlihat tidak rata, sehingga diperkirakan aspal hanya akan bertahan dalam waktu singkat, apalagi musim hujan akan segera tiba.
"Paling kuat ini cuma tahan 3 sampai 5 bulan," ujar Kastam.
Proyek peningkatan jalan dengan volume 90 meter panjang dan lebar 6 meter, serta 1.350 meter panjang dan lebar 5 meter ini dikerjakan oleh kontraktor CV TA. Namun, masyarakat merasa keberadaan pengawas teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang tidak terlihat optimal.
Saat proyek berlangsung, menurut Yadi, mandor proyek tersebut, pengawas dari Dinas PUPR bernama Sapar berada di depan lokasi proyek. Namun, saat dicari untuk dikonfirmasi, pengawas tersebut tidak ada di lokasi. Warga menduga pengawas menghindar dari para wartawan yang ingin menanyakan mengenai kualitas pengaspalan.
Ketidakpuasan warga ini mencerminkan harapan agar anggaran miliaran rupiah untuk peningkatan jalan dapat dimanfaatkan secara optimal demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Warga berharap agar pengawasan lebih ketat dilakukan dan kontraktor dapat memperbaiki kualitas aspal, sehingga jalan yang baru ditingkatkan ini dapat bertahan lebih lama.
• Hamid